Budaya-budaya Yang Ada di Kota Bojonegoro :
1.
BUDAYA MASYARAKAT SAMIN

Masyarakat Samin adalah suatu komunitas masyarakat yang masih teguh
menjunjung tinggi ajaran Samin Surosentiko, yaitu kesederhanaan,
keterbukaan, keikhlasan dan selalu menjaga keseimbangan alam.
Letak
Budaya Samin tidak jauh dari Kota tepatnya di Dukuh Jepang Desa
Margomulyo Kecamatan Margomulyo, kurang lebih 70 Km arah Barat Daya Kota Bojonegoro.
2. PERTUNJUKAN WAYANG THENGUL
Wayang thengul yang berbentuk 3 dimensi ini, biasanya dimainkan
dengan diiringi gamelan pelog/slendro. Wayang thengul ini memang sudah
jarang dipertunjukkan lagi, namun keberadaannya tetap dilestarikan di
Bojonegoro. Para dhalang belajar secara otodidak dengan cara nyantrik
(membantu sambil mempelajiri setiap pentas pada dalang senior),
dan salingmengapresiasi permainan sesama dhalang wayang thengul maupun
dari pertunjukan wayang kulit pada umumnya.
Wayang thengul Bojonegoro cenderung menggelar lakon-lakon wayang
gedhog, bahkan beberapa lakon terkait dengan Serat Damarwulan yang
sering dilakonkan dalam pertunjukan wayang klithik.
3. TARI TRADISIONAL 'THENGUL''
Tari Thengul adalah salah satu tari khas
asli Kota Bojonegoro. Tarian ini sering di gunakan untuk acara
penyambutan selamat datang. Tari ini di lakukan oleh penari wanita di
iringi alamat music slendro.
Tari
Thengul termasuk dalam jenis tari kelompok, artinya dilakukan secara kelompok
disertai komposisi kelompok. Fungsi tari ini,disusunnya
sebuah karya tari lebih berorientasi pada ranah pelestarian dan dilakukan
melalui jalur pendidikan, dengan mengajarkan tari melalui sekolah-sekolah. Jadi
tari tidak bisa dipisahkan dari fungsi pendidikan, karena hanya melalui
pendidikan dengan siswa-siswanya cara paling efektif melestarikan dan
mengembangkan seni tari, juga terkandungnya fungsi penanaman karakter
menghargai karya seni orang lain di daerahnya sendiri.
- TAYUB BOJONEGORO
Tari Tayub Adalah salah satu tarian yang
sangat terkenal atau terpopular di Daerah Bojonegoro. Tari ini sering
disebut juga dengan Tari Sindiran. Disebut tari Sindiran karena tarian
selalu melantunkan syair yang berupa sindiran sehingga menarik banyak
penonton yang ingin berjoget bersama, tujuan dari tarian ini adalah untuk mensyukuri budaya agraris,hapus citra negatif.
Penari tayub di Bojonegoro biasanya mengawali pementasan dengan
membawakan tari Gambir Anom, sebuah tarian klasik dengan gaya lembut
baru disusul irama-irama yang sedikit rancak dengan lagu-lagu campursari
atau langgam jawa.Sebelum dimainkan, tayub biasanya diawali
dengan nguyu-uyu atau manghayu-hayu yang artinya penghormatan kepada
semua tamu sebelum acara dimulai. Setelah itu, ada ritual bedhayan,
berupa tarian pembuka sebelum pertunjukan tayub dimulai. Lantas disusul
Talu Gending sebagai pengantar tayub akan segera dimulai.
5. BATIK JONEGOROAN
Tak kalah dengan daerah penghasil batik lainnya, di Bojonegoro juga mempunyai batik. Namanya yaitu Batik Jonegoroan.
Batik Khas Bojonegoroini memiliki 14 motif, Sekar Jati, Jagung Miji
Emas, Parang Dahana Mungal, Mliwis Mukti, Gastra Rinonce, Pari Sumilak,
Sata Ganda Wangi, Parang Lembu Sekar Rinambat, dan rancak Thengul, Woh
Roning Pisang, Surya Salak Kartika, Pelem-pelem Suminar, Sekar Rosela
Jonegoroan, Belimbing Lining Limo.